02 April 2014

Pemimpin Bersih + Rakyat Cerdas = Indonesia Hebat

Saya masih ingat saat duduk di kelas 2 sekolah menengah pertama tahun 1997, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) saya menyampaikan bahwa sesuai dengan program jangka panjang pemerintah Orde Baru, tahun 2000 adalah proses tinggal landas negara Indonesia menjadi negara maju. Ditandai dengan pemerataan pembangunan di segala bidang, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta meningkatnya sumber daya manusia dan tingkat kemakmuran rakyat Indonesia.

Namun ternyata setahun setelah itu, tahun 1998, cita-cita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat harus kandas karena terjangan krisis moneter. Perekonomian terpuruk ke jurang yang paling dalam, nilai tukar rupiah merosot tajam, harga-harga barang naik tak terkendali, belum lagi jerat utang luar negeri yang menggunung dan mental para pemimpin negeri yang terjerat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kondisi itu menimbulkan pesimisme rakyat kepada pemerintah yang berujung pada krisis kepercayaan.

25 December 2013

Menyoal E-Learning Tanpa Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Electronic Learning (e-learning) adalah sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam sistem ini, metode, model, alat peraga, skenario dan proses pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan TIK. Namun struktur kurikulum 2013 justru menghapus mata pelajaran (mapel) TIK sebagai mapel mandiri. Kondisi ini tentu saja bertolak belakang dengan tuntutan keberhasilan e-learning sebagai pola pembelajaran modern yang mengutamakan pemanfaatan TIK.

Banyak kalangan menganggap pola e-learning menjadi ukuran pembelajaran yang efektif dan efisien di era sekarang ini. Tolok ukurnya adalah negara-negara yang menjadi raksasa teknologi, tidak jauh-jauh seperti China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura. Sejak dulu mereka sudah menerapkan e-learning dalam sistem pendidikan mereka. Sejak sekolah dasar, siswa sudah dibekali dengan pengetahuan teknologi secara khusus dan mendalam. Namun demikian pendidikan karakter tetap diprioritaskan untuk menjaga eksistensi kebangsaan yang sudah diwariskan turun-temurun antargenerasi.

05 December 2013

Hati-hati, Honda CB150R Streetfire Tantang Nyali Berkendara

Motor merupakan sarana transportasi yang efektif dan efisien. Di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil dan realita kenaikan harga bahan bakar minyak, motor yang canggih, irit dan advance menjadi pertimbangan utama. Mengapa Honda CB150R Streetfire layak menjadi pilihan pertama?

Efektivitas motor di pedesaan
Saya merasakan bekerja di daerah pedesaan sering terkendala masalah transportasi karena angkutan umum yang tersedia masih terbatas jumlah dan intensitasnya. Meskipun jarak tempat kerja saya dari rumah tidak terlalu jauh, hanya 7 km, tapi jika menggunakan angkutan umum, sering merasa tidak nyaman berdesakan dengan sesama penumpang. Belum lagi banyak penumpang naik turun menghabiskan banyak waktu di perjalanan. Akibatnya, sampai di tempat kerja sudah hampir terlambat dan tidak jarang parfum yang dipakai dari rumah berganti menjadi bau ikan dari ibu-ibu yang pulang berbelanja di pasar. Kalau sudah demikian maka harus siap ditertawakan oleh rekan kerja di kantor.

30 November 2013

Menumbuhkan Generasi Anti Korupsi sebagai Langkah Preventif Memberantas Korupsi

Budaya korupsi sudah menjangkiti pejabat negara dari level atas hingga bawah dengan melibatkan pejabat eksekutif, legislatif dan yudikatif. Jika dibiarkan, korupsi berjamaah itu akan semakin membawa Indonesia ke jurang kehancuran. Generasi muda perlu dibekali jiwa anti korupsi agar kelak bisa menjadi pelopor pembangunan yang bersih dan bisa dipercaya. Bagaimana upaya menumbuhkan generasi anti korupsi sebagai langkah preventif memberantas korupsi?

say no to corruption

21 June 2013

Serahkan kepada Ahlinya!

Saya sering diolok oleh teman dan orang-orang di sekitar saya, “masa begitu saja tidak bisa” atau “cuma begitu saja harus nyuruh orang lain”. Saya hanya bisa menjawab jujur, saya memang tidak bisa melakukannya, maka saya menyuruh orang yang lain untuk mengerjakan, tidak apa-apa saya harus membayar mereka. Dan biasanya mereka berkata lagi, “makanya harus banyak belajar, supaya tahu banyak hal, tidak hanya itu-itu saja”.